Semua pasti tau deh pasti kalo bulan Mei 2013 Benefit mau launching store pertamanya di Indonesia. Me excited?? Tentu. Ada beberapa produk Benefit yang sangat saya suka. Nah, kali ini saya mau me-review salah satu produknya Benefit yaitu The POREfessional.
Pertamanya saya kira Porefessional ini berfungsi hanya sebagai primer. Tapi sebenarnya ini adalah produk multifungsi, bisa digunakan sebelum maupun sesudah foundation dan bisa juga digunakan begitu saja atau untuk touch-up. Produk ini disarankan untuk mereka yang ingin memudarkan pori-pori yang besar dan kerutan-kerutan halus menggunakan makeup. Apakah efektif? nanti kita lihat dibawah ya. Sebelumnya mari kita lihat packagingnya dulu :)
a. Packaging
Seperti biasa kalo di packaging ya pastinya tertulis info tentang produk di dalamnya ya, dari deskripsi, ingredients sampai netto dan masa kadaluarsa produk bisa kamu temukan disana.
Eh, bentar...intermezzo dulu ih.
Kamu tipe orang yang suka masih nyimpen-nyimpen dus kemasan nggak? Saya sih kadang suka. Alesan saya nyimpen dus kemasan bukannya apa-apa, tapi untuk nge-cek siapa tau kulit saya breakout jadi bisa saya cermatin bahan apa kira-kira yang ngga cocok. Saya juga suka memakai produk sesuai cara pakai yang tertera di kemasan, dan kadang saya lupa. Gitu.
Nah, ini ngga penting sih, tapi buat saya karton yang muncul lebih tinggi di belakang kemasan produk ini ganggu banget untuk storagenya, untungnya produk ini kebetulan sudah ada keterangan cara penggunaan produknya didalam lembaran kecil yang disertakan dalam dus. Jadi akhirnya dus-nya saya buang lalu kertas kecilnya saya simpan di makeup bag untuk dibaca ketika perlu.
The Porefessional memiliki kemasan tube bertutup putar. Yang menarik adalah, tekstur tube-nya ini ketika diraba mengingatkan saya pada tekstur produk di dalamnya. Seperti apakah? yuk mari kita colek-colek ;)
b. Hand Swatch
Oil free - lightweight - transluscent - silky. Saya setuju banget sama tulisan yang tertera di kemasan the Porefessional ini. Kekentalannya seperti nutella tapi ngga lengket, ketika dibaurkan ada sensasi wax-y namun silky, tidak berwarna dan setelahnya kulit terasa halus lembut. Aromanya floral, sedikit powdery with a hint of spice, tapi ngga nusuk kok baunya, ringan aja.
c. Face Swatch
Dalam review kali ini saya menggunakan the Porefessional sebagai primer, seperti yang biasa saya gunakan sehari-hari. Daerah yang paling bermasalah dengan pori-pori besar dan kerutan halus di wajah saya adalah di area antara hidung dan pipi. Setelah menggunakan Porefessional pori-pori dan kerutan halus sedikit memudar, kulit tampak lebih matte seperti memakai bedak tipis. Secara tekstur saya merasakan kulit wajah terasa silky dan halus. Meskipun mattifying namun tidak membuat kering dan terasa ringan.
Untuk digunakan sendiri saya merasa tidak banyak perubahan terlihat. The magic really begins when you put your foundation on. Kali ini saya menggunakan Illamasqua light liquid foundation LF200, coveragenya sheer, biarpun begitu ketika digunakan bersama Porefessional hasilnya sangat memuaskan, yay! Untuk warna kulit kurang rata saya tetap membutuhkan sedikit koreksi menggunakan concealer. Nah, kalo siang hari saya lebih sering menggunakan Porefessional bersama Giorgio Armani Maestro, karena mengandung SPF dan hasilnya menjadi super flawless.
Gambar diatas adalah perbandingan menggunakan foundation Illamasqua yang sama. Gambar kanan menggunakan Porefessional sebagai primer sedangkan gambar kiri hanya foundation saja.
Mari beresin dulu ah dandannya, semoga lebih sedep keliatannya :D.
5 Jam kemudian;
Hari itu aktivitas saya di sekitaran rumah aja, bolak-balik ruangan AC dan keluar sebentar-sebentar, ART di rumah komen; "Si ibu mah kayak artis sinetron, di rumah aja pake dandan bu..." Yah, dia emang bukan beauty blogger sih, jadi maklumin aja deh :D
Setelah lima jam dandanan keliatan masih oke, mulai sedikit mengkilap dan pori-pori sama fine lines juga nampak meski ngga seperti kalo tanpa makeup.
Nah, terakhir saya menggunakan the Porefessional untuk touch-up di dahi, dagu dan di daerah hidung dan sekitarnya, begini hasilnya;
Kulit saya langsung terlihat lebih matte, pori-pori dan garis halus ketutupan lagi meskipun ngga sesempurna ketika digunakan sebagai primer. Untuk feel-nya di kulit saya kurang suka, jadinya kerasa tebel dan numpuk produk di kulit, kalo untuk sekali touch-up sih gapapa, tapi kalo lebih dari itu kurang nyaman buat saya.
KESIMPULAN:
The Porefessional
+ Bagus banget buat primer
+ Kemasan travel friendly
+ Muka bebas minyak lebih lama
+ Teksturnya enak di kulit
+ Keterangan dijelaskan secara detail di kemasannya
- Kurang suka digunakan selain untuk primer
- Mahal
Beli lagi? IYA.
Oh iya, saya beli Porefessional ini waktu itu satu set dengan Erase Paste dan Girl Meets Pearl, kamu bisa baca review dua produk tersebut di blog pribadi saya. Klik disini.
Sekian review kali ini, semoga bisa jadi referensi yang bermanfaat. Oh iya, kamu bisa follow Benefit di Twitter lho, kadang suka ada quiz dan tentunya info produk mereka. ;)
wahh reviewnya bagus banget sayyy.. jadi pengen juga >,<
BalasHapusIya, bagus, kalo di aku cocok ^^
BalasHapusNice review :) btw Benefit sdh launching storenya di Indo saat ini?
BalasHapusNanti katanya awal mei dear, we'll see :)
HapusAda pop up storenya di plaza indonesia..mulai 1 Mei. Kemaren beli Hoola bronzer...looooove it!!!!!!!
BalasHapusWoow, thanks FYI dear :)
Hapus